Tutorial kali ini kita akan membahasa Analisa Stattistik dengan
menggunakan aplikasi Software Statistik Pakage Software Systen (SPSS).
Kali ini dengan menggunakan SPSS-ver 16 , Aplikasi ini sangat mudah
digunakan terutama dalam bentuk analisa Statistik data kuantitatif.
Kali ini data yang akan kita gunakan adalah data keuangan yang diambil dari sebuah Laporan Keuangan Perusahaan, kita akan menganalisa apakah Non Performing Loans (NPL), Biaya Operasional dan Pengeluaran Opersional (BOPO) dan Return on Assset (ROA). Betul….!!! Sobat data yang kita gunakan adalah Rasio Keuangan, Analisa Regresi Berganda dapat kita gunakan pada variable yang bersifat Rasio dengan persayaratan jumlah Sample (dalam hal ini data akurat) yang kita gunakan Minimal berjumlah 6 (enam)sample, berbeda dengan Analisa yang bersifat Logistik atau menyangkut jumlah populasi atau data yang diambil bersifat langsung, dalam analisa terssebut sample yang digunakan minimum 30-n (30 sample).
Hipotesis dalam Uji Statistik sangat dibutuhkan tapi kali ini kita abaikan Hipotesisnya yachhhhhh sobat nanti qlo bikin hipotesis jangan lupa hasil uji hipotesis diterima di tolak nanti taruh juga di dalam hasil penelitian
Sobat kita golongkan varibel terlebih dahulu yakni Variabel Terikan (Y) dan Variabel Bebas (X)
NPL =X1
BOPO = X2
ROA = Y
Berikut ini adalah data Rasio yang kita peroleh secara Sekunder atau data yang telah dikelolah menjadi sebuah Angka Mutlak (RASIO) dengan n-6
PENGUJIAN LINEAR BERGANDA DENGAN STATISTIK SPSS-16
Pertama jalankan Program SPSS
Langkah 1
Pilih data view pada bagian bawah halaman spss dan masukan cukup angka yang terterah di tabel di atas
Langkah 2
Pilih Variabel View yang berada di samping data View maka di
sini sobat kita akan memberikan keterangan mengenai data-data yang kita imput barusan, lihat gambar dibawah ini
Ketiklah pada kolom Label berurutan kebawah NPL,KAP, ROA
Langka 3
Pada langka ini kita akan melakukan analisa, tetapi sebelum malakukan anlisa regresi linear berganda kita harus melakukan uji ASUMSI KLASIK, hal ini dilakukan untuk menguji apakah persamaan yang kita gunakan atau uji statistic yang kita gunakan berdistribusi Normal atau tidak, jika berdistribusi Normal artinya Data yang kita gunakan Layak untuk dilakukan uji Regresi Linear Berganda.
Adapun Uji Klasik yang kita gunakan kali ini adalah
Terlihat bahwa nilai R Squre cukup tinggi sebesar 91% menunjukan
nilai yang lebih besar dari α= 5% dan Nilai VIF keseluruhan yang diatas
10% menunjukan tidak adanya gejalah Multikolinearitas.
Terlihat grafik scalerplot diatas bahwa titik tidak menyebar secara
acak baik dibawah angka 0 pada sumbuh Y. Hal ini menyimpulkan bahwa
terjadi Heterokedastisidas model Regresi. Maka data yang kita gunakan
memenuhi syarat untuk dilakukan Regresi Berganda.
Grafik diatas mempertegas bahwa model regressi yang diperoleh berdisitribusi normal, dimana sebaran data berada disekitar garis diagonal.
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen. Outputnya sebagai berikut :
Uji statistik t-test (PARSIAL) menunjukan:
Koefisien Determinan (R²)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain.
Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel bebas untuk berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam satuan persentase.
Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu kredit bermasalah dan BOPO terhadap profitabilitas. Estimasi model regresi linier berganda ini menggunakan software SPSS dan diperoleh hasil output sebagai berikut :
Hasil uji Regresi Linear berganda menunjukan bahwa
Kali ini data yang akan kita gunakan adalah data keuangan yang diambil dari sebuah Laporan Keuangan Perusahaan, kita akan menganalisa apakah Non Performing Loans (NPL), Biaya Operasional dan Pengeluaran Opersional (BOPO) dan Return on Assset (ROA). Betul….!!! Sobat data yang kita gunakan adalah Rasio Keuangan, Analisa Regresi Berganda dapat kita gunakan pada variable yang bersifat Rasio dengan persayaratan jumlah Sample (dalam hal ini data akurat) yang kita gunakan Minimal berjumlah 6 (enam)sample, berbeda dengan Analisa yang bersifat Logistik atau menyangkut jumlah populasi atau data yang diambil bersifat langsung, dalam analisa terssebut sample yang digunakan minimum 30-n (30 sample).
Hipotesis dalam Uji Statistik sangat dibutuhkan tapi kali ini kita abaikan Hipotesisnya yachhhhhh sobat nanti qlo bikin hipotesis jangan lupa hasil uji hipotesis diterima di tolak nanti taruh juga di dalam hasil penelitian
Sobat kita golongkan varibel terlebih dahulu yakni Variabel Terikan (Y) dan Variabel Bebas (X)
NPL =X1
BOPO = X2
ROA = Y
Berikut ini adalah data Rasio yang kita peroleh secara Sekunder atau data yang telah dikelolah menjadi sebuah Angka Mutlak (RASIO) dengan n-6
NPL =X1
|
BOPO = X2
|
ROA = Y
|
0.31 | 1.2 | 3.7 |
0.44 | 1.3 | 3.6 |
0.89 | 1.0 | 3.1 |
1.23 | 1.6 | 2.9 |
1.24 | 1.2 | 2.7 |
0.45 | 2.5 | 3.2 |
0.43 | 2.6 | 3.2 |
0.34 | 1.2 | 3.5 |
Pertama jalankan Program SPSS
Langkah 1
Pilih data view pada bagian bawah halaman spss dan masukan cukup angka yang terterah di tabel di atas
Langkah 2
Pilih Variabel View yang berada di samping data View maka di
sini sobat kita akan memberikan keterangan mengenai data-data yang kita imput barusan, lihat gambar dibawah ini
Langka 3
Pada langka ini kita akan melakukan analisa, tetapi sebelum malakukan anlisa regresi linear berganda kita harus melakukan uji ASUMSI KLASIK, hal ini dilakukan untuk menguji apakah persamaan yang kita gunakan atau uji statistic yang kita gunakan berdistribusi Normal atau tidak, jika berdistribusi Normal artinya Data yang kita gunakan Layak untuk dilakukan uji Regresi Linear Berganda.
Adapun Uji Klasik yang kita gunakan kali ini adalah
- Uji Multikoreliniaritas
- Uji Heteroskedastisidas
- Uji Normatif
MULTIKOLINEARITAS
Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien regresi
menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan
biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar
tetapi pada pengujian parsial koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau
ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada
penelitian ini digunakan nilai variance inflation factors (VIF) sebagai
indikator ada tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas nilai VIF harus lebih besar dari 10.- Dari menu Utama SPSS klik ANALYZE→REGRESSION→LINEAR hingga tampak seperti gambar berikut
- Setelah kotak dialog muncul, Seret ROA kedalam kolom variabel Dependen dan NPL, BOPO ke kolom variabelti Independen pada kotak Method pilih Entek lalu tekan/klik OK, perhatikan ganbar dibawah :
- Selanjutnya klik menu STATISTICS dan centang ESTIMATES (Untuk meminta koefisien Regresi), COVARIANCE MATRIX (untuk meminta matrix korelasi antara variabel independen), MATRIX FIT (untuk meminta koefisien determinasi ), Part and Partial Correlation (untuk meminta korelasi parsial dan zero order korelasi) dan Collinearity Diagnosis (untuk meminta nilai tolerance dan VIF) , Klik CONTINUE →OK
- Hasil Output SPSS menunjukan :
Model Summary
|
||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
1
|
.956a | .915 | .880 | .11968 |
a. Predictors: (Constant), BOPO, NPL
|
HETEROSKEDATISIDAS
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing
variabel independen ada yang signifikan pada tingkat kekeliruan 5%
(0,05), mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.- Lankukan analisa regresi seperti diatas ( ANALIZE→LINEAR→REGRESSION) masukan variabel dependen dan independent. Kemudian pilih option PLOT, masukan variabel SRESID pada kotak Y, dan ZPRED pada kotak X kemudian klik CONTINUE dan OK
UJI NORMATIF
Uji Normatif adalah uji asumsi klasik terakhir yang kita
gunakan sebelum kita melanjutkan ke uji Regresi Linear berganda.
Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada
pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regressi, apabila model
regressi tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t
masih meragukan, karena statistik uji F dan uji t pada analisis
regressi diturunkan dari distribusi normal.- Lakukan seperti langka sebelumnya dalam uji Heteroskedastisidas (ANALIZE→LINEAR→REGRESSION→PLOTS), selanjutkan tinggal mencentang/ menaktifkan HISTOGRAM dan NORMAL PROBABILITY PLOT pada bagian Standardized Residual Plot abaikan yang lain dan tekan CONTINUE dan OK.
- Output yang dihasilkan sebagai berikut :
Grafik diatas mempertegas bahwa model regressi yang diperoleh berdisitribusi normal, dimana sebaran data berada disekitar garis diagonal.
Nah sobat kita telah melakukan tiga uji asumsi
klasik dan hasil output SPSS menunjukan bahwa uji Asumsi Klasik
memenuhi persyaratan untuk melakukan uji Regresi Linear Berganda.
UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
UJi Linear Bergandai dilakukan untuk memprediksi apakah variable X
berpengaruh terhadap variabel Y dan seberapa besar pengaruhnya kedua
variabel bebas terhadap variabel terikat Y, Uji Regresi Linear Berganda
teridir dari Uji secara Simultan (Uji F) dan Uji Secara Parsial (Uji T).- Seperty yang kita lakukan sebelumnya lakukan tahap (ANALIZE→LINEAR→REGRESSION→OK) mudahkan sobat, maka akan tampil outpun yang akan kit abaca seperti dibawah ini :
Nah….. cara bacanya begini :
Uji F-test
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil
perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Outputnya
sebagai berikut :
ANOVAb
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
.767 | 2 | .384 | 26.779 | .002a |
Residual
|
.072 | 5 | .014 | |||
Total
|
.839 | 7 | ||||
a. Predictors: (Constant), NPL, BOPO
|
||||||
b. Dependent Variable: ROA
|
Tabel 5.11. Uji F’ menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar 26.779 dengan tingkat (sig) 0.002 atau dapat nilai signifikansi 0.002 lebih kecil dari nilai probabilitas 0.005.
“Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antara NPL dan BOPO terhadap ROA atau Secara
Simultan (bersama-sama) NPL dan BOPO signifikan terhadap ROA”
Uji t-testUji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen. Outputnya sebagai berikut :
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
4.140 | .164 | 25.197 | .000 | |
BOPO
|
-.207 | .075 | -.373 | -2.755 | .040 | |
NPL
|
-.866 | .119 | -.984 | -7.266 | .001 | |
a. Dependent Variable: ROA
|
- Pengaruh NPL (ϰ1) terhadap ROA (Y)
- Pengaruh BOPO (ϰ2) terhadap ROA (Y)
Koefisien Determinan (R²)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain.
Dalam bahasa sehari-hari adalah kemampuan variabel bebas untuk berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam satuan persentase.
Model Summaryb
|
||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
1
|
.956a | .915 | .880 | .11968 |
a. Predictors: (Constant), NPL, BOPO
|
||||
b. Dependent Variable: ROA
|
Uji determinasi menunjukan bahwa nilai (Adjusted R
Square) 0.88 hal ini menunjukan bahwa KAP dan NPL berpengaruh 88%
terhadap ROA(Profitabilitas) dan sisanya 22% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti.
Analisis Regresi Linear BergandaAnalisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu kredit bermasalah dan BOPO terhadap profitabilitas. Estimasi model regresi linier berganda ini menggunakan software SPSS dan diperoleh hasil output sebagai berikut :
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
4.140 | .164 | 25.197 | .000 | |
BOPO
|
-.207 | .075 | -.373 | -2.755 | .040 | |
NPL
|
-.866 | .119 | -.984 | -7.266 | .001 | |
a. Dependent Variable: ROA
|
- Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 4,140 artinya jika nilai variabel independent (bebas) nol maka nilai varibel dependen (terikat) sebesar 4.140 dalam hal ini jika Rasio NPL dan BOPO bernilai 0,00 (nol) maka rasio ROA akan meningkat sebesar 4% (pembulatan)
- Nilai variabel Non Performing Loans (NPL) menunjukan tanda negative dinilai (-0.984) artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel NPL dalam hal ini meningkatkan 1% Rasio NPL akan menurukan nilai variabel Y (Rasio ROA) sebesar 0,99%
- Nilai varibel BOPO juga menunjukan tanda negative yang berarti setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel KAP akan menurunkan nilai variabel Y, dalam hal ini setiap meningkatnya 1% Rasio KAP akan menurunkan profitabilitas (ROA) sebesar 0.37%
0 komentar:
Posting Komentar